Serial Killer (Chapter 4)

SERIAL

Tittle: Serial Killer | Written by: Mpit | Staring: Bae Suzy, Kim Myungsoo | Supporting: Choi Sulli, Lee Jieun, Park Jiyeon, Choi Minho | Genre: Mystery | Rating: 17+

i’m so sorry for this boring chapter. 😦

As always, remind me if there is something weird. i’ll fix it immediately.

New Fact Appearing In the Middle of Terror

“Suzy-a, tenanglah. Semua akan baik-baik saja” Jiyeon mengelus punggung Suzy yang bergetar, nafasnya terdengar memburu, matanya berkaca-kaca menahan air mata yang hampir tumpah.

“Lihat. Sudah kubilang kau tidak usah ikut campur dalam kasus-kasus itu Suzy-a ! kau terlalu sering terlihat di tempat kejadian. Tentu saja si pelaku merasa terancam dengan tindakanmu, karena kau sangat mengenal seluk beluk asrama ini dan kau seorang asisten asrama, mudah saja bagimu mendapatkan informasi yang mungkin tidak bisa didapatkan pihak kepolisian dengan mudah. Kau masuk ke lingkaran yang seharusnya tidak perlu kau masuki ! lihat kau justru membahayakan dirimu sendiri” Sulli sudah meluapkan emosinya.

“Sudahlah Sulli-ya tidak ada gunanya kau memarahi Suzy sekarang. Ini semua sudah terjadi” kata Jiyeon. “Berjanjilah padaku untuk berhenti menyelidiki kasus ini Suzy-a, aku tidak ingin terjadi apa-apa padamu” Jiyeon mengusap pipi Suzy yang sudah dirembesi air mata.

Jieun melihat lagi isi dari kardus-kardus itu, sehelai kertas bertuliskan ‘JUGEO (mati) kau serangga penganggu’ yang ditulis menggunakan tinta merah seperti darah, itu belum seberapa mengerikan. Ada yang lebih mengerikan yang membuat tubuh Suzy serasa tak bertulang, sebuah pisau plastic yang terlihat seperti asli, boneka yang berlumuran darah hewan dan seekor burung merpati putih yang sudah mati “Ini benar-benar keterlaluan. Siapa yang tega melakukan ini” gumam Jieun yang masih menatap nanar isi kardus itu.

Jaebal jangan beritahu Myungsoo oppa maupun orang tuaku. Aku tak ingin mereka khawatir” suara Suzy terdengar getir.

“Terlamabat. Aku sudah menghubungi Myungsoo. Jika kau tidak bisa mendengarkan kami, setidaknya Myungsoo bisa membujukmu untuk tidak bertindak bodoh dan mencelakakan dirimu sendiri” ujar Sulli ketus. Suzy menyandarkan kepalanya dibahu Jiyeon yang sedari tadi mengelusnya lembut.

Gwaenchanha Suzy-a, gwaenchanha” ujar Jiyeon.

***

Myungsoo mengetuk pintu kamar asrama Suzy dengan kasar. Ia langsung meluncur ke asrama setelah mendapatkan telepon dari Sulli.

“Yak kau benar-benar tidak sabar. Kau bisa menghancurkan pintu ini jika mengetuknya terlalu keras!” Omel Sulli yang membukakan pintu, Myungsoo tidak menghiraukan Sulli, ia langsung menghambur masuk mencari sosok yang saat ini menempati posisi paling atas yang harus dikhawatirkannya.

“Sebaiknya kita keluar mencari udara segar” ajak Jiyeon kepada teman-temannya setelah Myungsoo sudah duduk disebelah Suzy. Sulli dan Jieun menuruti ajakkan Jiyeon untuk keluar kamar.

Myungsoo mendekap erat Suzy setelah semua teman-teman Suzy keluar dari kamar. Suzy yang sedari tadi menahan tangisnya, kini terisak dalam dekapan hangat kekasihnya. Myungsoo mengelus lembut rambut panjang Suzy yang selalu dibiarkan terurai itu. Sebenarnya Myungsoo ingin sekali memarahi Suzy, karena Myungsoo merasa sudah berkali-kali memperingatkan gadis itu untuk tidak turut campur dalam kejadian yang baru-baru ini terjadi di asrama. Namun Myungsoo sadar bila ia memarahi Suzy, itu akan semakin memperburuk suasana hati gadis itu.

“Sebaiknya untuk sementara waktu kau harus tinggal di rumahku” tawar Myungsoo. Suzy menggelengkan kepalanya lemah.

“Tidak usah oppa. Gwaenchanha. Aku khawatir bila harus meninggalkan Jieun”

“Jieun sudah dewasa, ia bisa menjaga dirinya sendiri”

“Kau tidak mengenal Jieun oppa. Percayalah, aku akan baik-baik saja. An mideo?”

“Aku bukannya tidak percaya denganmu. Aku mengkhawatirkanmu. Kau tidak tahu betapa khawatirnya aku” Myungsoo mengecup puncak kepala Suzy.

Arra, keunde oppa. Sekali ini saja, aku akan baik-baik saja. Han beon man” Suzy melepaskan dekapan Myunsoo, menyunggingkan senyum manisnya, mencoba membujuk Myungsoo. Myungsoo yang pada dasarnya akan selalu kalah bila melihat senyum itu akhirnya mengehela nafas pasrahnya.

“Tapi kau harus berjanji, kau harus menjaga dirimu dan berhenti menyelidiki kasus-kasus itu !” ancam Myungsoo yang diberi anggukan lemah Suzy, dalam hati Suzy melanggar janjinya, ia bersumpah tidak akan berhenti menyelidiki penjahat yang sudah sangat berani meneror dirinya. Ia harus menemukan penjahat ini.

***

“Apakah aku terlihat cantik” Jieun mematut dirinya dicermin. Gaun merah diatas lutut yang dikenakannya jatuh dengan mulusnya di tubuh mungil Jieun

Yeppo, neomu neomu neomu yeppo” Jiyeon mencubit pipi Jieun gemas.

“Tch sepertinya yang membawa pasangan hanya Suzy” cibir Sulli sambil merapikan rambutnya lalu berjalan menuju pantry. Suzy tersipu mendengar cibiran Sulli.

“Sepertinya tidak” ujar Jieun yang disusul rona merah yang memancar dari pipinya. Suzy dan Jieyon memasang wajah bertanya-tanya.

“Aku sudah mendapatkan teman kecaaaaan” pekik Jieun girang.

Jinjja? Daebaaaak! Nuguya?” Tanya Jiyeon penasaran. Suzy mematung, dadanya terasa berdebar lebih kencang, bulu kuduknya meremang membayangkan siapa teman kencan Jieun, ‘andwae’ raung suara dalam kepalanya. ‘andwae, jangan Jieun. Jaebal

“Kau akan terkejut jika mengetahui siapa namja ini” binar terlihat jelas dimata Jieun, membuat Suzy tak tega mematahkan kesenangan sahabatnya ini.

Yya, nuguya. Cepat katakan !” Jiyeon bertanya heboh.

“Choi. Min-ho” bisik Jieun mengeja nama namja yang mengajaknya berkencan. “Choi Minho yang mengajakku berkencan” akhirnya Jieun memekik girang.

Praaaaang!

Terdengar suara benda pecah dari arah pantry yang terdapat dalam kamar Jieun dan Suzy.

“Sulli-ya gwaenchanha?” Suzy melongokkan kepalanya kedalam dapur, karena satu-satuya yang sedang berada di dapur adalah Sulli.

Eoh, ne. gwaenchanha Suzy-a” Sulli berkata gugup tanpa berniat membalikkan badannya untuk melihat Suzy “Tanganku licin”

Geurae?” Suzy memicingkan matanya curiga. Di tatapnya Sulli yang memunggunginya. Walaupun Sulli membelakangi Suzy, Suzy dapat merasakan kegugupan sahabatnya ini.

“Suzy-a apakah pelaku pembunuhannya sudah tertangkap? Mengapa sepertinya tidak ada perkembangan apa-apa?” Tanya Jieun tiba-tiba membuat Sulli yang baru keluar dari dapur menggurutu.

“Kau masih membahas ini Jieun-a? Apa kau lupa apa yang dialami Suzy?”

“Aku hanya bertanya” Jieun mengigit bibirnya, tercetak ekspresi menyesal diwajahnya. “Mianhae Suzy-a. aku tak bermak—“

Ani, gwanchanha Jieun-a. Myungsoo oppa bilang pihak kepolisian merasa hanya berjalan ditempat karena petunjuk yang mereka punya sangat sedikit. Dan para korban ini tampaknya bukan gadis-gadis yang suka bergaul, jadi sangat sulit menemukan orang yang mencurigakan dan memiliki motif yang kuat untuk membunuh, disamping itu pelaku bermain sangat rapi membuatnya sulit dilacak”

“Lalu, kudengar mereka berkencan sebelum tewas. Apakah polisi mengetahui siapa namja itu” Jiyeon bertanya penasaran. Suzy hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jiyeon.

Namja itu sudah diinterogasi?” Jiyeon bertanya lagi yang harus puas kembali dengan hanya mendapatkan anggukan dari Suzy.

Sulli menghembuskan nafasnya kesal “Yya apakah kita akan terus membahas ini?”

“Siapa namja itu Suzy-a? apakah orang yang kita kenal? Dari angkatan berapa? Kamarnya di lantai berapa? Benar-benar orang dalam asrama bukan?” Jieun yang tidak menghiraukan gerutuan Sulli memberondong Suzy dengan pertanyaan-pertanyaannya. Dalam hati Suzy ingin memberitahu siapa namja itu agar Jieun setidaknya berhati-hati terhadap namja itu, tetapi disisi lain bila Suzy mengatakannya, itu berarti ia merusak kesenangan Jieun. Ia tak ingin Jieun menyangka yang tidak-tidak jika ia memperingatkan tentang Choi Minho, karena bagi Jieun masalah teman kencan sangat sensitive. Beruntung Sulli meyelamatkannya dari pertanyaan Jieun. Dalam hati Suzy menyumpahi dirinya sendiri ‘kau harus bertanggung jawab bila terjadi sesuatu pada Jieun.

Enough guys! Seharusnya hari ini kita bersenang-senang, bukannya membahas sesuatu yang bukan urusan kita” Sulli keluar kamar Suzy dengan membanting pintu membuat ketiga temannya terlonjak kaget.

“Suzy-a, apakah kau masih mendapatkan terror itu?” Tanya Jieun takut.

“Tidak, sepertinya peneror menjadi tenang karena akupun bersikap tenang” Suzy tersenyum untuk meyakinkan teman-temannya.

“Syukurlah” kata Jiyeon.

***

Myungsoo mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Aula asrama yang biasa digunakkan untuk pertemuan-pertemuan penting itu kini disulap dengan sedemikian rupa seperti club-club malam yang terkenal. Sofa-sofa kecil yang diletakkan disudut-sudut ruangan, mini bar yang berbentuk oval ditengah-tengah ruangan dengan beberapa bartender yang sibuk melayani mahasiswa-mahasiswa yang berencana mabuk di hari yang masih petang ini.

Myungsoo menemukan sosok yang sedari tadi dicarinya. Yeoja itu berbalut dress putih tak bertali diatas lutut, rambutnya digulung keatas mempertontonkan leher dan bahunya yang mulus. Myungsoo melingkarkan lengannya kepinggang yeoja itu dari belakang.

“Kau cantik hari ini chagi” bisik Myungsoo ditelinga Suzy. Suzy tersenyum kecil, berbalik untuk melihat wajah namja pervert yang memeluknya dari belakang itu.

Byeontae ! Jadi maksudmu kemarin-kemarin aku tidak cantik?” goda Suzy yang membuat Myungsoo tertawa.

Ani. Kau cantik setiap hari. Aku justru lebih suka kau yang tidak memakai make-up sama sekali seperti biasanya” Myungsoo menarik Suzy dalam dekapannya.

“Tapi hari ini aku memakai make-up oppa, berarti kau berbohong tadi mengatakan aku cantik” cibir Suzy.

Myungsoo menggaruk tengkuknya salah tingkah “Bukankah seorang namja harus memuji yeoja-nya di moment-moment seperti ini?”

Suzy mencubit lengan Myungsoo gemas “Tch, kau tidak pandai  berbohong dan memuji wanita oppa” bisiknya ditelinga Myungsoo. Membuat bulu kuduk Myungsoo sedikit meremang

“Kau ingin menggodaku eoh?” Myungsoo mengeratkan pelukannya. Membuat Suzy tertawa renyah akan perlakuan Myungsoo. “Kau benar-benar cantik. Dan akan selalu cantik, dengan atau tanpa make-up” katanya yang membuat Suzy tersenyum.

*

“Kau tidak haus? Mau kuambilkan minuman?” tawar Myungsoo setelah mereka mendapatkan tempat untuk duduk dipojok ruangan, karena sedari tadi Suzy mengeluh kakinya sakit menggunakan high heels. Suzy mengangguk riang.

Geurae kalau begitu kau disini sebentar. Kuambilkan minuman” Myungsoo yang memang belum duduk beranjak meninggalkan Suzy.

Suzy celingukkan mencari keberadaan teman-temannya yang tadi sengaja memisahkan diri setelah mereka memasuki aula. Mata Suzy menangkap sosok yeoja mungil yang sedang tertawa lebar dengan seorang namja di depan mini bar. Suzy menajamkan penglihatannya. Tidak salah lagi itu Jieun dan Choi Minho. Suzy memperhatikan Jieun yang tertawa lepas, “ah aku tidak mungkin merusak malam berhargamu Jieun-a. Tapi—“ Suzy menghela nafas panjang. Membuang jauh-jauh pikiran negative-nya. Ia hanya bisa berharap tidak terjadi apa-apa pada Jieun.

“Apakah pria tampan yang bersamamu tadi namjachingu-mu Suzy-a” sebuah suara membuyarkan lamunan Suzy.

“Ah Fei eonni kau mengejutkanku”

“Tch kau seharusnya bersenang-senang, bukannya melamun seperti itu. apa yang kau pikirkan? Namja tampanmu? Kau sepertinya harus mengikatnya dengan rantai?” Fei menggerakkan kepalanya menunjuk Myungsoo yang sedang dikelilingi beberapa yeoja. Myungsoo menatap Suzy dengan tatapan memohon untuk diselamatkan. Suzy tertawa kecil melihat Myungsoo yang mencoba menyunggingkan senyum memaksanya.

“Yya, mengapa kau malah tertawa, kalau aku jadi kau, aku akan kesana dan menyeret namja-ku didepan yeoja-yeoja centil itu lalu mengikatnya” decak Fei matanya masih menatap lurus kearah Myungsoo dan yeoja-yeoja di sekelilingnya

“Dia sudah kuikat eonni” kata Suzy sambil tersenyum menatap Myungsoo yang benar-benar memohon untuk diselamatkan, Fei menoleh kearah Suzy bingung “Disini” lanjut Suzy lagi memegang dadanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Myungsoo.

“Eiish jinjja kau membuatku merinding” Fei mengusap-ngusap kedua lengannya. Suzy tertawa melihat tingkah Fei.

“Apakah itu Lee Jieun yang bersama dengan anak donatur itu?” Tanya Fei untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.

“Eoh” gumam Suzy.

“Eish namja itu benar-benar kurang ajar” sungut Fei.

Wae eonni?” Suzy menautkan kedua alisnya heran.

“Kau tidak tahu? Is sebenarnya sudah menikah? Eish sudah memiliki istri tetapi masih suka bermain mata dengan yeoja lain” Suzy mengangga lebar mendengar ucapan Fei. Ini fakta baru yang muncul setelah beberapa hari tidak ada fakta-fakta baru.

“Kau tahu darimana eonni?”

“Yeah, you know me. Ny.Park si kepala asrama dan aku sering sekali bergosip ah tidak bukan bergosip, kami membicarakan fakta-fakta seputar hal-hal yang terjadi di asrama. Baik tentang para penghuninya yang selalu menuntut fasilitas lebih padahal mereka seharusnya sudah cukup bersyukur dengan membayar harga yang lebih miring mereka sudah mendapatkan fasilitas yang menurutku sudah lebih dari cukup dari apa yang dibutuhkan para mahasiswa. Para pekerja yang kau tahu, mereka benar-benar malas sehingga aku dan Ny.Park sering sekali membicarakan mereka. Bagaimana bisa mereka terus menerus meminta kenaikkan gaji padahal kerja mereka yang malas-malasan seperti itu dan juga—“

Eonni” Suzy menatap Fei malas.

Ommo, aku pasti melantur lagi” Suzy menghela nafasnya lega Fei menyadari kesalahannya.

“Jadi eonni. Choi Minho benar-benar sudah memiliki istri? Mengapa tak aku tak pernah melihat istrinya?” Tanya Suzy mencoba mengorek informasi.

“Nah itu dia Suzy-a, kabarnya Ny.Choi tidak menyetujui pernikahan mereka. Jadi mereka menutupi pernikahan mereka”

“Apakah istrinya ada di Korea?”

“Entahlah. Aku juga kurang tahu” Fei mengangkat bahunya lalu bangkit dari sofa. “Aku tambah minum dulu, scotch yang mereka suguhkan benar-benar membuatku ketagihan. Suzy-a cepat kau ikat itu namja-mu” tambah Fei sambil berlalu. Suzy tidak menghiraukannya.

“Jadi Choi Minho sudah memiliki istri. Siapa dia?” Suzy menggigit kukunya kasar.

“Eiish mengapa kau tidak menolongku. Aku sangat risih” gerutu Myungsoo yang akhirnya bisa terlepas dari para yeoja yang mengerubinginya. Suzy terkikik kecil medengar gerutuan Myungsoo.

“Kau tidak lupa bukan, hari ini kita ke rumah eomma-ku. Apakah kau sudah menyiapkan pakaianmu” lanjut Myungsoo sambil memberikan gelas berisi jus pada Suzy.

“tentu saja sudah oppa. Ah iya sebaiknya eomma-mu kubawakan apa?”

“Tidak usah. Kau kesana saja ia sudah sangat senang”

“Tidak bisa oppa. Kita keluar dari sini jangan malam-malam. Kita ke toko kue ne

Geurae” Myungsoo menyesap minumannya.

“Suzy-a” Jieun berlari kecil menghampiri Suzy dan Myungsoo. Tangannya mengenggam pergelangan tangan namja yang mengekorinya.

Suzy dan Myungsoo menatap namja yang mengekori Jieun tajam, terutama Suzy. Ada dorongan menginterogasi saat melihat namja itu, namun ia menahannya demi Jieun.

“Perkenalkan ini Choi Minho. namja yang kuceritakan tadi siang” ujar Jieun bebinar-binar. Suzy memaksakan dirinya untuk mengulas senyum.

Oppa, ini teman sekamarku, namanya Bae Suzy, dan ini namjachingu-nya Kim Myungsoo” Jieun berkata pada Minho.

“Ah annyeonghaseyo” Minho tersenyum lalu membungkukkan badannya untuk memberi salam. Jieun menarik tangan Minho untuk ikut duduk.

“Kita sudah bertemu sebelumnya detektif” ada nada sindirian dalam suara Minho yang membuat Suzy semakin menajamkan tatapannya.

‘jadi kau sudah memiliki istri. Mengapa kau mengajak Jieun berkencan. Nappeun!’ batin Suzy.

Ne” jawab Myungsoo datar sambil kembali meminum minumannya.

*

Suasana terasa kaku sejak kehadiran Jieun dan Minho. tak ada satupun dari keempat orang itu mencoba mencairkan suasana. Suzy yang terlihat terus menatap Minho membuat Minho salah tingkah ditatap seperti itu. Minho terus menerus menghela nafas panjang. Myungsoo yang terlihat serius menoton mahasiswa-mahasiswa yang mengisi acara di mini stage sebenarnya sedang bergulat dengan pikirannya untuk segera pergi dari tempat ini, hanya saja ia mencari waktu yang tepat. Jieun yang merasakan kecanggungan akhirnya mencoba mencairkan suasana.

“Sulli dan Jiyeon dimana?” tanyanya yang dimaksudkan pada Suzy. Suzy hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban. Matanya masih sedikit-sedikit melirik Minho yang mencoba menenangkan diri dengan menonton pertunjukan di mini stage.

“Suzy-a jangan menatap Minho oppa seperti itu. kau membuatnya tak nyaman” kata Jieun polos.

Geurae?” Suzy mengalihkan matanya kearah lain tanpa merasa bersalah.

Minho hanya menggelengkan kepalanya pada Jieun dan berbisik “Gwaenchanha” bisikan yang membuat Myungsoo tersenyum meremehkan.

Chagi-ya kajja, katanya kau ingin ke toko kue dulu” ujar Myungsoo pada Suzy yang langsung teringat sesuatu.

“Ah, matta. Ayo oppa kita pergi, sebelum kemalaman. Tidak enak pada eomma-mu” kata Suzy yang hendak bangkit dari sofa.

“Kau mau kemana Suzy-a? acaranya bahkan belum dimulai” Tanya Jieun.

“Malam ini aku menginap di rumah eomma Myungsoo. Kau tak apa?” jawab Suzy

“Tentu saja” Jieun terlihat berbinar-binar. Suzy berdecak kesal biasanya Jieun akan merengek supaya tak ditinggalkan.

“Minho-ssi kami pamit duluan” Kata Myungsoo sambil membungkukkan badannya. Minho berdiri dari duduknya untuk ikut membungkukkan badannya.

“Aku titip Jieun, Minho-ssi” kata Suzy dingin, ada maksud tersembunyi dari kata-katanya. Minho hanya mengangguk dan tersenyum lalu membalas bungkukkan Suzy.

***

Aigooo menantuku semakin cantik saja” Eomma Myungsoo berhambur memeluk Suzy yang baru saja memasuki rumah bernuansa putih ini. Suzy tersenyum manis membalas pelukkan calon mertuanya.

Myungsoo menghempaskan tubuhnya di sofa, menarik kasar dasi yang sedari tadi mengikat lehernya.

“Ada acara apa, sehingga kalian mengenakan pakain formal seperti ini?” Tanya eomma Myungsoo sambil berjalan kearah dapur, Suzy membuntuti dibelakanngnya.

“Acara di asramaku eommonim” suzy meletakan kotak persegi berisi kue yang baru saja dibelinya.

“Ah iya Suzy-a aku membaca berita di koran, kabarnya terjadi pembunuhan di asramamu” Tanya Eomma Myungsoo sambil sibuk menyiapkan cangkir-cangkir teh.

Ne, eommonim. Myungsoo oppa yang bertugas menyelidikinya” Suzy membantu Eomma Myungsoo menyiapkan piring-piring kecil untuk kue.

“Apakah itu Tiramisu?” Tanya Eomma Myungsoo riang. Suzy mengangguk dan tersenyum.

Aigo, kau ta pernah lupa kue kesukaanku” ujar Eomma Myungsoo tersipu. “Apakah pelakunya sudah tertangkap” Eomma Myungsoo melanjutkan topik yang terpenggal karena Tiramisu cake tadi.  Suzy menggeleng lemah.

“Kau tidak apa-apa tetap tinggal disana?” raut wajah Eomma Myungsoo berubah sedikit khawatir.

Ne, Gwaenchanhayo eommonim” jawab Suzy tenang.

“Bukankah sebaiknya kau tinggal di rumah Myungsoo dulu untuk sementara waktu”

Myungsoo yang baru memasuki dapur untuk mengambil air yang ada di lemari es menanggapi perkataan eomma-nya semangat.

Eomma, kau paksa saja dia untuk tinggal sementara waktu di rumahku. Dia habis diteror dan tetap keras kepala tak mau pindah ke rumahku” kata Myungsoo lalu menegak air dari botol yang baru saja dikeluarkannya dari lemari es.

Jeongmal?” Eomma Myungsoo membulatkan matanya, rasa khawatir yang melandanya semakin menjadi-jadi.

Aniyo, gwaenchanhayo eommonim. Myungsoo oppa hanya melebih-lebihkan” Suzy mencoba menenangkan Eomma Myungsoo.

Geurae?”

Ne, eommonim. Jika aku sudah benar-benar terancam, aku akan pindah ke rumah Myungsoo oppa” Suzy tersenyum lembut yang berhasil membuat Eomma Myungsoo sedikit tenang. Myungsoo mendengus kesal karena rencananya memaksa Suzy untuk pindah ke rumahnya tidak berhasil.

*

“Eomma sudah tidur?” Tanya Myungsoo pada Suzy yang baru saja keluar dari kamar eomma-nya. Suzy mengangguk lalu duduk disebelah Myungsoo yang sedang menonton televise itu.

“Eomma sangat kesepian, ia sangat senang kau selalu mau menjadi pendengar keluh kesahnya” Myungsoo mengelus lembut kepala Suzy yang bersandar dibahunya.

“Kau seharusnya tidak membeli rumah sendiri oppa. Kasihan Eomma-mu” kata Suzy.

“Kalau aku tetap tinggal disini, aku bisa terlambat bekerja terus” jawab Myungsoo.

“Setidaknya kau lebih sering menjenguk Eomma-mu” Myungsoo diam, tak ingin menjawab kembali, karena jika ia menjawab aka nada debat panjang yang terjadi.

“Oppa” kata Suzy setelah terjadi hening yang cukup lama. Nampaknya Myungsoo mencoba fokus pada acara ditelevisi.

“Mmm” gumamnya.

“Ternyata Choi Minho sudah memiliki istri” kata Suzy yang sontak membuat Myungsoo mengecilkan volume suara televisi.

Mwo? Kau tahu darimana?”

“Fei Eonni. Penjaga cafeteria yang pernah kuceritakanMyungsoo mengangguk seolah mengingat cerita Suzy.

“Tch, kenapa ia tidak mengatakannya sewaktu interogasi?”

“Memangnya kau menayakannya?”

“Tidak sih”

“Ck. Namja itu benar-benar misterius. Kau harus melakukan introgasi ulang oppa. Aku khawatir pada Jieun. Apakah ia akan baik-baik saja malam ini?”

Gwaenchanha Suzy-a, Jieun akan baik-baik saja. Kau terlalu negative thinking. Berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa pada Jieun” Myungsoo mengusap lengan Suzy untuk menenagkannya. Suzy memejamkan matanya untuk memikirkan rencananya mengintrogasi Choi Minho.

***

“Aiish kenapa Jieun tidak mengangkat teleponnya” gerutu Suzy.

“Kau kembali ke asrama sekarang Suzy-a?” Tanya Eomma Myungsoo sedih, pasalnya ini masih jam delapan pagi dan Suzy sudah siap akan kembali ke asramanya.

Ne eommonim. Aku ada kuliah jam 10 nanti”

“Padahal aku masih ingin kau tinggal disini sebentar. Kau kan tahu aku kesepian” Eomma Myungsoo mendengus sedih sambil beranjak ke dapur untuk menyiapkan makanan yang akan ia bawakan untuk Myungsoo dan Suzy.

Eommonim, aku kan sudah dua hari disini. Nanti bila libur panjang aku akan menginap kembali disini” Suzy mencoba menghibur Eomma Myungsoo yang menekuk wajahnya.

Geotjimal” decak Eomma Myungsoo yang membuat Suzy tertawa.

“Maka dari itu Eomma, nikahkan kami, supaya Suzy tidak ada alasan untuk tidak tinggal disini” ujar Myungsoo masih dengan sikat gigi didalam mulutnya dan handuk kecil dikepalanya. Suzy menatap Myungsoo kesal yang hanya dibalas cengiran oleh Myungsoo.

“Masih berapa lama kuliahmu? Aku sudah tidak sabar melihatmu menikah dengan Myungsoo”

Eommonim. Kita sudah pernah membicarakan ini” kata Suzy yang sibuk membantu menyiapkan makanan.

“Aku akan terus membicarakannya sampai kau memberi kepastian. Aku tak mau menghadapi kenyataan calon menantuku menikah dengan namja lain” Suzy hanya menggelengkan kepalanya, mengapa ibu dan anak ini sama-sama suka memaksa, batinnya geli.

Drrrt…drrrt..drrrrt….

Ponsel Suzy yang tadi diletakkannya di atas meja makan bergetar panjang menandakan adanya panggilan masuk. Ah mungkin Jieun. Pikir Suzy. Ia melihat sekilas id caller di layar ponselnya.

“Eoh, Jiyeon-a” jawab Suzy setelah tahu yang menelepon bukan Jieun melainkan Jiyeon.

“Su—Suzy-a” Suara Jiyeon terdengar serak dan berat.

 

To Be Continued

76 thoughts on “Serial Killer (Chapter 4)

  1. Pingback: Rain Is… – Mind Palace

  2. Jangan bilang jika sesuatu terjadi pada jieun?jika memang benar ada kemungkinan besar memang minho lah pelakuknya.
    Aku juga mersa curiga pada sulli sepertinya ada sesuatu yg dia sembunyi,,,hoksi dia mungkin istrinya minho?,,,errmaldo andwaee

  3. Kalau jieun sekrng berkencan dengan minho, lalu siapa pelakunya? Dan minho sdah menikah? Siapa istrinya? Mungkin saja istrinya itu yg membunuh 2 yeoja itukan? Krna mereka meninggal setelah berkencan dengan minho. Mungkin saja istrinya cembru dan membnuh mereka kan? Dan sekrng yg berkencan dg minho adalah jieun ;( astga apa nasib jieun akan sama dg 2 yeoja itu? Emm sebenarnya kecurigaan aku malah balik ke sulli. Namanya choi sulli kan? Mungkin saja dia istri minho. Dia jga gugup saat mengetahui yg akan menjadi pasangan jieun malam itu adalah minho.
    Yah tdak ada gunanya jga suzy mengikuti ancaman peneror itukan? Toh dia jga sdah terlibat dan mendpatkan teror2 itu, jadi mau bagaimnapun orng2 menyuruhnya untk berhnti,, suzy pasti tdk akan berhnti seblm menemukan pelakunya

  4. apa yang trjadi ??? minho udah menikah ??
    siapa istri nya…??
    aigo knapa semakin penasaran tingkat akut…

  5. Siapa istri minho?
    Sulli mencurigakan,atau jangan” istrinya minho si sulli…
    Jieun mati kah?

  6. Sulli mencurigakan -_- iikh minho nappeun udah punya istri tapi selalu ngajak kencan yeoja lain bahkan sampe tidur bareng yaampun nappeunnya namja kodok ini -_- ahhaaha myung sama eommanya bener bener nggak mau kehilangan suzy yaa pasti enak punya namjachingu dan camer kayak myung dan eommanya. Omo itu jiyeon kenapa? Jangan jangan ada hubungannya sama jieun -_-

  7. Jieun ga knapa2 kan??
    Crtanya makin seru aja, kapan suzy lulusnya biar nikah sama myung.
    Pnasaran, knapa sulli gugup saat jieun ngomogn minho. Smpat ke pikir apa dia ada trlibat kasus pmbnuhan itu. Tpi stlah tau minho udh nikah, kepikiran apa sulli yg jd istrinya.

  8. Bneran minho udah punya istri???omo!
    Eh jiyeon kenpa kok nelpon suzy keadaannya kyak ada mslah gtu,apa di asrama ada pembunuhan lagi??

  9. Aku curiga pelaku ini semua adalh istrinya minho krna permpuan yg menjdi krbn adlh permpuan yg pernh didkti minho, aku curiga istrinya minho itu choi sulli mungkin krna kecmburuannya makanya dia smpai nekat mlakukannya dan skrng yg korbn slanjtnya adlh jieun!

  10. Hemm.. aku sekarang lebih curiga ke sulli deh thor.. mungkin motifnya aulli cemburu gara2 minho kencan dengan yeoja itu

  11. Ya ampun, ini tambah sulli lg yg mencurigakan,, aku gk jadi curiga sama jieun…
    spekulasinya = sulli yg ternyata istri rahsiannya minho, trus cemburu, maka dari itu dia pengen menyingkirkan semua yeoja yg deket sama minho…?

    uh aku selalu suka, cerita mysteri kayak gini, selalu bisa buat spekulasiku berubah-ubah… menyenangkan…
    eonni 짱!!!

  12. omona! apa yg bakal terjadi aam jieun? kyaknya ada hubungannya ama sulli *sotoy ._.v iya, suzy nikah aja ama myung biar gk di teror mulu, sedih liatnya 😥 eomma myung dukung seratus persen ah ani, seribu persen hubungan myungzy 😀 lanjut next part ^^

  13. Minho t’nyata pny istri toh???
    Sulli gerak/i’y m’curigakan y,,,,
    Makin seru nich thor,,,

  14. omona ada apa dengan suara jiyeon?
    Apa jieun dibunuh, waah makin seru nih,
    kayaknya pelaku nya sulli deh. Dia cemburu sama cewek yg dikencani minho

  15. Jieun knapa ? 😦 aku kira jieun pelakunya gara gara bawa alat penyetrum, tapi kayaknya salah deh ? Jadi penasaran thor, daebak !

  16. Curiga yg ngebunuh itu istrinya minho sendiri, atau jangan-jangan sulli yg ngebunuh>.< omo…jangan sampee sulli itu mukanya gak sadis(?)

  17. kya kya. .skrg curiganya ma sulli. fei bilang minho sdh memliki istri, tp krna pernkhn.y tdk d restui mkanya mrk menutupinya. q curiga kalo istri.y c minho it sulli. n suli membnuh stiap yeoja yg brkencan dgn suaminya.

  18. jieun dibunuh???
    minho sudah nikah??hahhaha thor aku curiga kalo istrinya itu sulli…hehhe gak tau kenapa tapi yg trlintas dipikiranku seperti itu…
    pindah ke part selanjutnya thor 🙂 bagus” misterinya dapat banget 😀

  19. moga aja jieun gak mati….. kesian suzy low temennya juga ikut jdi korban,. dy pasti bakalan shock berat,.. gue rasa istrinya si minho itu sulli keliatan dri gelagat dy pas jieun blg mo kencan ama minho dy kaget and ngejatuhin barang

  20. yaaa ! Minhoo udh nikah ? Dasar nappeun knpa diaa mngencanii yeojaa kloo diaa emng udh pnyaa istri ..

    Aigoo aq skaa bngedd maa myung disinii .

  21. Ahh TBC.. apakah jiieun menjadi korban pembunuhan itu.
    Siapa sebenar’y dia minhokah atau sulli, kalau jiyeon seperti’y tidak mungkin.??
    Ditunggu next part’a thor, jangan lama” nee 🙂

  22. apa jieun jd korban pembunuhan,,
    apa pelakunya teman suzy sendiri ,, yg cemburu dg kedektan minho dgn wanita lain ,,,

  23. jiyeon telf. suzy kya.a ada sesuatu yg trjd tuh k. ji eun
    awal.a ku kira ji eun minho plaku.a oz ji eun kan trobsesi bgt pngin punya pcar trus minho nwarin jd pcar.a, kekeke
    jangan2 sulli istri.a minho tuh *plakk ngaco
    d.tunggu next.a thor, 😀

  24. jiyeon telf. suzy kya.a ada sesuatu nih yg trjdi k. lee ji eun
    awal.a aku curiga plaku.a tuh si ji eun ma minho, oz ji eun kan trobsesi bgt pngen punya pcar, mungkin minho nawarin ji eun jd pcar.a gtu, kekeke
    jangan2 sulli istri.a minho lagi *plakk ngarang : D
    d.tunggu next.a thor, : )

  25. kenpa itu jiyeon,jgan2 ad hubungannya sama jieun..??
    minho udah punya istri siapa?? sulli kah *sotoy…!!
    lanjutt thorr suka bangett sama ff ini benar2 bikin pensrann…!

  26. Semakin menegangkan.kayanya motif pembunuh itu cemburu Cuz semua cewek yg kencan ama Minho mati.apa jieun bakal mati jug a.
    Sulli entah kenapa aku curiga ma dia.

  27. pasti deh*jieun mati jg* aku jd curiga klo istri minho itu sulli*gk tau jg deh.
    pnasaran thor, nebak2 trus nih
    ditunggu nextnya

  28. Wuaaaaaaaa pnsarann ff nya cepet bngt tbc thor atau cuma prasaanku doang ya? Kkkk 😀
    Aigooooo ak takut trjdi ssuatu sama jieun jngn smpe dia mati atau knpa2 ksiannnnn thor andwe T-T
    Ak rasa istrinya minho sulli ya?~ Benar benar penuh dngn misteri~ok gomawo ne ff nya next part ditunggu thor hwaiting!!*-*

  29. Jieun o_o! Andwee~ yah kan kasian klo shabat suzy mati 😦
    Curiga sulli nih istri-nya si minho yg d bicarain fei~ aishhh! Thor nextnya cpet yaa, tbc-nya bkin kepo mulu
    Nextnya panjangin jga ya thor–v
    Aigoo~ daebak pkoknya, Fighting 🙂

  30. Kunaon…mkin pnsran ajj
    sbnrny apa ltar blkg smua ksus pmbnhan ntu yaaa…
    istri minho jgn“ sulli ya??
    tuh jiyeon mo ngbrin ap tuh??
    next next…

  31. Aigoooo aigoooooo… Kenapa jiyeon nelpon suzy?
    Apa terjadi sesuatu sama ji eun????
    Ternyata Minho dah punya istri. Pnasaran sama istrinya.
    Apa pelakunya choi sulli??? Cz dia mencurigakan.

    Seneng banget liat keakraban suzy dan calon mertuanya. kkekekeee
    Moga MyungZy cepet nikah. heheee

  32. Aigoooo aigoooooo… Kenapa jiyeon nelpon suzy?
    Apa terjadi sesuatu sama ji eun????
    Ternyata Minho dah punya istri. Pnasaran sama istrinya.
    Apa pelakunya choi sulli??? Cz dia mencurigakan.

    Seneng banget liat keakraban suzy dan calon mertuanya. kkekekeee
    Moga MyungZy cepet nikah. heheee

  33. O.O ternyata minho udah punya istri???? Mwoyaa… Dasar nappeun!!! Huh.. Suzy keras kepala, mudah2an suzy baek2 aja:D
    perasaanku mengatakan klw istri minho itu Sulli!:):)
    huhh.. Penasaran thor!!
    Daebakkkk:D ditunggu lanjutannya! Hwaiting^^

Review and Suggestion